Manfaat Terapi Wicara dan Cara Kerjanya

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Nabilla Aliffa Aulia
Manfaat terapi wicara bisa didapatkan oleh anak dan dewasa - AlteaCare | Foto: Freepik

Manfaat terapi wicara bisa didapatkan oleh anak dan dewasa - AlteaCare | Foto: Freepik

Selasa, 02 Mei 2023

Sobat Altea sering tidak percaya diri karena kurang lancar saat berbicara? Jangan khawatir, semua ini bisa diatasi dengan menjalani terapi wicara.

Terapi wicara adalah terapi yang sering diberikan bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi maupun berbicara.

Terapi ini bisa membantu orang memperbaiki kemampuannya dalam berbicara lebih jelas, lebih lancar, serta dengan artikulasi yang lebih baik. Dengan begitu, orang lain dapat lebih mudah memahaminya.

Terapi bicara kerap diberikan bagi anak-anak dengan gangguan bicara. Namun, orang dewasa pun bisa mendapatkan manfaat dari terapi ini. Misalnya, mereka yang mengalami komplikasi stroke, cedera otak, atau kondisi lainnya.

Yuk, kita cari tahu apa saja manfaat terapi wicara dan gangguan apa yang bisa diatasinya!

Manfaat Terapi Wicara

Gangguan pada kemampuan bicara tidak pelak bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari. Seseorang yang sulit berkomunikasi bisa mengalami masalah saat mengekspresikan keinginan dan kebutuhannya. Akibatnya, orang tersebut bisa merasa malu dan frustasi, bahkan bisa mengalami depresi.

Terapi wicara bisa membantu memperbaiki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Beberapa manfaat ini juga bisa didapatkan:

  • meningkatkan rasa percaya diri atau self-esteem
  • merasa lebih mandiri dalam hidup
  • memperbaiki kemampuan memahami dan menyampaikan pikiran dan perasaan
  • meningkatkan kualitas vokal atau suara
  • menyiapkan anak untuk masuk dunia sekolah
  • menguasai bahasa sejak usia dini
  • memperbaiki kemampuan menelan
  • meningkatkan kualitas hidup

Meski terapi wicara sering diperlukan oleh anak-anak yang memiliki masalah pada perkembangannya, ternyata orang dewasa yang memiliki kondisi tertentu pun juga membutuhkannya.

Lalu, siapa saja yang membutuhkan terapi berbicara?

Baca juga: 7 Cara agar Anak Cepat Bicara yang Efektif. Selalu Ajak Bicara!

Gangguan yang Membutuhkan Terapi Wicara

Secara khusus, ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang membutuhkan terapi wicara. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Afasia

Orang mengalami afasia sangat membutuhkan terapi wicara. Sebab, afasia merusak jaringan atau sel saraf yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa.

Akibatnya, pengidap afasia sulit dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Dengan terapi wicara, orang dengan afasia bisa mempelajari kembali keterampilan bahasa dan alternatif cara lain untuk berkomunikasi.

2. Disartria

Disartria adalah gangguan sistem saraf dan kondisi yang menyebabkan kelumpuhan otot-otot di area wajah.

Tanda orang mengalami disartria dapat dilihat dari cara bicara yang lambat dan artikulasi yang tidak jelas karena lemahnya otot yang mengendalikan bicara.

Nah, melakukan terapi wicara dapat memperkuat otot di wajah sehingga dapat meningkatkan artikulasi suara.

3. Gangguan Resonansi

Terapi wicara juga dibutuhkan oleh mereka dengan gangguan resonansi.

Sebab, orang dengan gangguan ini mengalami sumbatan pada aliran udara di dalam rongga hidung dan mulut, sehingga memengaruhi suara yang dihasilkan.

Gangguan ini dapat dialami oleh seseorang dengan gangguan bibir dan langit-langit sumbing.

4. Gangguan Gagap

Orang yang gagap umumnya punya masalah dalam kelancaran atau ritme berbicara.

Terapi wicara membantu orang dengan gangguan ini untuk bicara lebih lambat dan mengalir, sehingga dapat lebih mudah dipahami orang lain.

5. Gangguan Kognitif

Adanya cedera pada otak bisa berpengaruh pada kemampuan kognitif seseorang. Gangguan ini pun pada akhirnya juga bisa berdampak pada kemampuan berkomunikasi orang tersebut.

Orang dengan kondisi seperti ini juga mengalami kesulitan dalam mengingat, menyelesaikan masalah, serta memahami orang lain.

6. Gangguan Ekspresif

Gangguan ekspresif terjadi ketika seseorang sulit menyampaikan atau mengekspresikan informasi tertentu. Akibatnya, kalimat yang digunakan mungkin kurang akurat atau pilihan katanya keliru.

Biasanya orang dengan gangguan ekspresif juga mengalami masalah perkembangan. Misalnya saja mengidap down syndrome, gangguan pendengaran, atau pernah mengalami cedera di kepala.

7. Gangguan Artikulasi

Artikulasi berkaitan dengan pengucapan atau bunyi bahasa agar dipahami oleh orang lain.

Orang yang mengalami gangguan artikulasi akan sulit menghasilkan suara atau mengucapkan kata tertentu secara jelas. Pasalnya, orang tersebut menghilangkan, menukar, atau mengubah huruf dari kalimat aslinya.

Misalnya menyebutkan “huka” untuk “suka”. Hal ini bisa membuat orang lain kesulitan memahami apa yang disampaikannya.

Baca juga: Ortu Wajib Tahu, 7 Hal Penting Soal Down Syndrome Pada Anak

Cara Kerja Terapi Wicara

Saat memutuskan untuk menjalani terapi wicara, umumnya tenaga medis akan terlebih dulu merekomendasikan sejumlah pemeriksaan awal.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui penyebab gangguan berbicara yang dialami. Misalnya, apakah ini karena gangguan pendengaran ataupun sebab lain.

Setelah itu, dokter dapat merekomendasikan Anda ke terapis wicara. Tentunya pemberian terapi bisa berbeda antara anak dan dewasa.

Terapi untuk anak biasanya dilakukan dengan mengajaknya bermain. Sementara untuk dewasa, fokusnya lebih untuk memperbaiki atau mempelajari kemampuan berbicara tertentu.

Selain itu, terapis juga bisa memberi beberapa teknik yang bisa dilakukan di rumah. Misalnya, latihan lidah atau membaca dengan suara lantang.

Itulah penjelasan seputar manfaat terapi wicara, siapa yang memerlukannya, serta bagaimana cara kerjanya.

Sobat Altea yang punya keluhan terkait dengan kemampuan berkomunikasi, baik yang dialami diri sendiri maupun anak, jangan ragu untuk lakukan video call dengan dokter spesialis andalan di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh AlteaCare dan buat janji dengan dokter spesialis!





Sumber:

  • Mayo Clinic. Diakses pada Maret 2023. Aphasia
  • Healthline. Diakses pada Maret 2023. What Is Speech Therapy?
  • Cleveland Clinic. Diakses pada April 2023. Speech Therapy
0 Disukai
0 Komentar